Meraih Impian dengan Mimpi (esai)




Meraih Impian dengan “Mimpi”
oleh: Nurul Uzamah
“Malam itu aku bermimpi, aku sedang melayani para nasabah di bank dimana ‘rasanya’ aku telah bekerja. Sekilas kulihat sosok ayah ibuku di dekat pintu masuk tersenyum bangga melihatku” 


 Mimpi, apa itu mimpi? Apakah Anda pernah bermimpi? Saya yakin pasti jawabannya adalah ya, Anda pernah bermimpi. Entah bermimpi saat Anda tertidur lelap, atau mungkin mimpi-mimpi sesaat yang terkadang menghiasi pikiran Anda.
Mimpi adalah bunga tidur yang sering muncul saat kita sedang terlelap. Namun bagi saya, mimpi hanya ‘sebatas’ keinginan semu tanpa realisasi. Mengapa? Karena ketika bermimpi, kita hanya membayangkan tanpa adanya usaha untuk mencapainya. Saat mimpinya sesuai apa yang diharapkan, ia hanya akan tersenyum sesaat tanpa ada kekonsistenan dalam diri, namun jika tidak, itupun bukanlah masalah.
Mari saya ajak Anda untuk berfikir sejenak, ketika Anda membayangkan mimpi Anda, apakah Anda punya keinginan lain untuk merealisasikannya? Jika iya, itulah yang dinamakan impian, suatu hal yang dapat diraih melalui ‘mimpi’ terlebih dahulu. Antara mimpi dan impian kadang mempunyai kesinambungan satu sama lain, namun kadang pula tidak.
Dikatakan tidak berkesinambungan ketika tidak ada usaha untuk merealisasikan mimpi tersebut menjadi impian, hanya sebatas mimpi. Berbeda ketika Nia, seorang pelajar kelas XII SMA yang mempunyai mimpi menjadi salah satu mahasiswa Akuntansi UGM. Mimpinya akan menjadi nyata, ketika ia menjadikan mimpinya sebagai mahasiswa di UGM itu sebuah impian. Saat itulah ia akan berusaha belajar dengan sungguh-sungguh agar dapat  lulus UN dan SNMPTN dengan predikat memuaskan. Walaupun mendapat cercaan dari teman-temannya, atau direndahkan gara-gara dianggap tidak realistis dengan kemampuannya, ia tidak akan patah arang, ia akan tetap maju menggapai impiannya itu.
 Impian adalah keinginan yang ada di alam sadar yang dapat memicu kita untuk terus hidup menjadi apa yang ada di mimpi kita. Impian harus tercapai, harus terealisasi, sekeras apapun perjuangan untuk meraihnya.
Mengapa harus mempunyai impian?
Manusia adalah khalifah yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang ada di bumi. Manusia diberi akal dan pikiran, serta diciptakan paling sempurna diantara makhluk lainnya. Oleh karena itu, kita harus benar-benar bersyukur atas kelebihan yang ‘spesial’ ini. Jadi, secara sadar atau tidak, manusia dituntut untuk masuk dalam perannya sebagai khalifah di bumi.
Untuk mendapatkan peran yang sesuai dengan keinginan dan harapan, setiap manusia harus menyertainya dengan usaha dan doa, karena segala sesuatu tidak akan didapat jika tidak melalui usaha. Misalnya, Toni adalah seorang tentara yang berusaha mati-matian membela negaranya. Namun, apakah tiba-tiba ia menjadi tentara? Tentu saja tidak. Untuk menjadi seorang tentara, ia harus mempunyai mimpi, kemudian menjadikan mimpinya sebagai impian. Setelah itu ia harus berusaha dengan sungguh-sungguh disertai dengan doa. Mengapa hal utama adalah bermimpi? Karena ketika seseorang itu telah mempunyai mimpi yang besar, tentunya ia mempunyai suatu ketertarikan dan keinginan yang kuat untuk menjadikan mimpinya sebagai salah satu tujuan hidupnya (impian). Sehingga, ia akan berusaha sungguh-sungguh untuk mendapatkan perannya. Setelah mendapatkan perannya, ia pasti juga konsisten terhadap perannya itu, tidak akan mblenjani.
Ketika Anda bemimpi, bermimpilah setinggi-tingginya seakan tidak ada tembok yang mampu menghalangi Anda untuk meraih impian Anda. Saat Anda yakin bahwa Anda dapat meraih impian Anda, itu artinya Anda telah mensugesti diri bahwa Anda, “bisa”. Sebaliknya, jika Anda pesimis setelah Anda bermimpi, sama saja Anda telah kalah sebelum berperang. Menyedihkan bukan?
Hal yang terpenting adalah kita harus berani bermimpi terlebih dahulu, ketika Anda bermimpi artinya Anda mempunyai tujuan hidup yang harus diraih. Mimpilah seakan Anda anak usia 5 tahun yang tidak mempunyai beban ketika menyebutkan mimpinya sebagai presiden, dokter, pilot, pesawat,dsb. Terbukti dalam dunia nyata, seseorang yang mempunyai mimpi besar akan selaras hasilnya jika disertai usaha maksimal dan doa yang dilakukannya dalam meraih impiannya.
Tinggalkanlah gengsi, hidup berawal dari mimpi
Gantungkan yang tinggi, agar semua terjadi
Rasakan semua, peduli 'tuk ironi tragedi
Senang bahagia, hingga kelak kau mati
Sebait lagu “Hidup Berawal dari Mimpi” dari Bondan fade2black ini benar-benar menginspirasi saya. Ketika Anda bermimpi, mimpilah sebebas-bebasnya tanpa perdulikan cemooh, cacian, atau segala rintangan yang ada. Pejamkan mata Anda ketika Anda bermimpi, kemudian ingatlah 10 orang yang paling Anda sayangi, kemudian bermimpilah. Saya percaya hal ini akan berpengaruh besar pada hidup Anda. Hidup Anda, berawal dari impian Anda. Mulai sekarang, mimpilah untuk masa depan yang cerah. Jika tidak sekarang, kapan lagi?
 

Komentar